Lakigoal.com - Manchester United luluh lantak di Stamford Bridge. Di akhir pertandingan, manajer mereka, Jose Mourinho membisikkan sesuatu kepada Antonio Conte.
Tentang Jose Mourinho membisikkan sesuatu kepada Antonio Conte - Bertanding di Stamford Bridge, Minggu (23/10), pada
"kepulangan" Mourinho ke markas Chelsea itu, United tampil di bawah
standar. Mereka betul-betul dibuat pontang-panting oleh Chelsea hingga akhirnya
kalah 0-4.
Di pinggir lapangan pun ada pemandangan yang kontras.
Mourinho memasang muka masam, sementara Conte berteriak kegirangan. Bahkan,
ketika timnya sudah unggul 4-0, Conte memberikan gestur ke seluruh penjuru
stadion yang diarahkan kepada suporter Chelsea untuk bersuara lebih lantang.
Taruhan Online Terpercaya - Perilaku Conte itulah yang, kabarnya, tidak disukai
Mourinho. Di akhir pertandingan, Mourinho tidak hanya menyalami Conte, tetapi
juga membisikkan sesuatu ke telinga manajer asal Italia tersebut.
Menurut Sky Italia, Mourinho berbisik demikian dalam bahasa
Italia: "Kau seharusnya meminta penonton bersorak saat (unggul) 1-0, bukan
saat 4-0. Itu memalukan."
Conte kemudian membenarkan. Menurutnya, dia tidak bermaksud
untuk mempermalukan siapa pun. Namun, ketika itu dia merasa bahwa suara
suporter Chelsea kalah ramai dari pendukung United, sehingga Conte meminta
mereka bersuara lebih lantang.
"Saya dulu pemain sepakbola, saya tahu bagaimana
seharusnya berlaku di atas lapangan," ucap Conte kepada Sky Italia.
"Fans United terus bernyanyi, sementara pendukung kami
tetap diam terlepas dari luar biasanya penampilan tim kami. Saya ingin para
penonton memberikan aplaus kepada para pemain, yang mana menurut saya cukup
wajar."
"Saya selalu menaruh hormat kepada siapa pun. Tidak ada
masalah apa-apa dengan Jose, apa yang saya lakukan biasa-biasa saja. Saya tidak
mengejek siapa pun, saya selalu menaruh hormat kepada siapa pun," kata
Conte.
Bicara soal perayaan di pinggir lapangan, Mourinho sendiri
sebenarnya cukup ekskentrik --dan terkadang kontroversial. Beberapa di
antaranya adalah ketika tim FC Porto-nya menyingkirkan United di Liga
Champions, di mana ia berlari dari technical area menuju sudut lapangan tempat
pemain-pemainnya merayakan gol, atau ketika merayakan kelolosan Inter ke final
Liga Champions di kandang Barcelona, di mana Victor Valdes sampai harus
menghadangnya.